INIBACA.COM | PALU — Ketua Korwil Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Wilayah Papua, NTB, NTT dan Sulawesi, Dr. H. Kartini Malarangan, SH., MH mengatakan, industri jasa boga selama pandemik sangat terpuruk yang tentunya kedepan di tahun 2023 untuk kembali pulih dan bangkit.
Oleh sebab itu, APJI mendorong para pelaku usaha jasa boga harus kreatif dan melakukan berbagai strategi untuk bertahan di tengah kondisi saat ini dengan menekankan pada sumber daya manusia, inovasi produk, terutama digitalisasi marketing karena metode tersebut sangat efektif dan efisien dalam hal pemasaran produk salah satunya dengan memanfaatkan pemasaran secara online.
"Pesan saya, mari kita sama-sama bersinergi mengembangkan jasa boga, agar kita sama-sama bisa survive dalam menghadapi gejolak perekonomian yang kadang tidak menentu dan tentunya ini tidak lepas dari perhatian pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk senantiasa memperdayakan APJI ini," kata Kartini Malarangan saat ditemui di Vinar Catering, Selasa (1/11/2022).
Selain itu, kartini mengaku hal ini merupakan tantangan yang sangat sulit bagi pelaku jasa boga, dimasa pandemik sangat terpuruk dan bahkan pemasukan dari usaha jasa boganya mengalami anjlok, pihaknya optimis kondisi ekonomi dapat membaik kedepannya di tahun 2023.
"Bisa dibayangkan misal acara Wedding dulunya orderan 1000 Pax saat pandemik dirinya hanya mendapatkan 100 Pax, ini berdampak buruk bagi industri jasa boga. Tentunya membangun kembali jasa boga kedepannya bangkit dan kembali pulih di tahun 2023," kata Kartini.
Disisi lain, menanggapi Rakerda V APJI yang digelar pada tanggal 31 Oktober 2022 kemarin, Kartini berharap dengan adanya wadah yang menyatukan para pelaku jasa boga untuk duduk bersama dalam rangka memajukan usaha jasa boga sulteng bangkit dan pulih kembali untuk serta mendukung perekonomian daerah dan Ibukota Negara (IKN) di Penajam Kalimantan Timur.
"Rakerda APJI mengangkat tema sangat bagus, Sinergisitas dan inovasi pengusaha jasa boga Sulteng yang berdaya untuk mendukung perekonomian daerah dan ibukota negara di Kalimantan, otomatis Sulawesi akan menjadi penyanggah dalam segala sektor terutama logistik, jadi kita APJI untuk mempersiapkan diri," ujarnya.
Melalui Rakerda V APJI Sulteng kemarin, lanjut Kartini, kepada pengurus APJI Sulteng untuk menghasilkan program kerja yang baik dan dapat terealisasi guna membangun kembali industri jasa boga setelah masa pandemik.(Dhankz)
Oleh sebab itu, APJI mendorong para pelaku usaha jasa boga harus kreatif dan melakukan berbagai strategi untuk bertahan di tengah kondisi saat ini dengan menekankan pada sumber daya manusia, inovasi produk, terutama digitalisasi marketing karena metode tersebut sangat efektif dan efisien dalam hal pemasaran produk salah satunya dengan memanfaatkan pemasaran secara online.
"Pesan saya, mari kita sama-sama bersinergi mengembangkan jasa boga, agar kita sama-sama bisa survive dalam menghadapi gejolak perekonomian yang kadang tidak menentu dan tentunya ini tidak lepas dari perhatian pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk senantiasa memperdayakan APJI ini," kata Kartini Malarangan saat ditemui di Vinar Catering, Selasa (1/11/2022).
Selain itu, kartini mengaku hal ini merupakan tantangan yang sangat sulit bagi pelaku jasa boga, dimasa pandemik sangat terpuruk dan bahkan pemasukan dari usaha jasa boganya mengalami anjlok, pihaknya optimis kondisi ekonomi dapat membaik kedepannya di tahun 2023.
"Bisa dibayangkan misal acara Wedding dulunya orderan 1000 Pax saat pandemik dirinya hanya mendapatkan 100 Pax, ini berdampak buruk bagi industri jasa boga. Tentunya membangun kembali jasa boga kedepannya bangkit dan kembali pulih di tahun 2023," kata Kartini.
Disisi lain, menanggapi Rakerda V APJI yang digelar pada tanggal 31 Oktober 2022 kemarin, Kartini berharap dengan adanya wadah yang menyatukan para pelaku jasa boga untuk duduk bersama dalam rangka memajukan usaha jasa boga sulteng bangkit dan pulih kembali untuk serta mendukung perekonomian daerah dan Ibukota Negara (IKN) di Penajam Kalimantan Timur.
"Rakerda APJI mengangkat tema sangat bagus, Sinergisitas dan inovasi pengusaha jasa boga Sulteng yang berdaya untuk mendukung perekonomian daerah dan ibukota negara di Kalimantan, otomatis Sulawesi akan menjadi penyanggah dalam segala sektor terutama logistik, jadi kita APJI untuk mempersiapkan diri," ujarnya.
Melalui Rakerda V APJI Sulteng kemarin, lanjut Kartini, kepada pengurus APJI Sulteng untuk menghasilkan program kerja yang baik dan dapat terealisasi guna membangun kembali industri jasa boga setelah masa pandemik.(Dhankz)